Kata seseorang pada gue, kalo diibaratkan gambar gunung yang sering kita gambar waktu SD, apa yang gue pelajari di dunia kuliah baru gambar rerumputan atau sawah yang berbentuk V itu aja. Belom keseluruhan. Itu membuat gue agak kaget sih, secara gue sudah menempuh pendidikan dari TK sampai sekarang tetapi ternyata baru gambar rumput atau sawah aja yang gue dapet. Artinya dikit kan? Nah, ini menandakan kalo BELAJAR bisa darimana saja, termasuk dari karakter fiksi seperti ANIME (kartun Jepang).
Karakter Anime yang gue pilih untuk tema kita kali ini adalah Kise Ryota dari anime "Kuroko no Basket". Bagi pencinta anime, pasti sudah pada tau dia siapa atau nggak minimal pada tahu deh anime olahraga yang satu ini. Kuroko no Basket (KnB) menceritakan tentang Tetsuya Kuroko dengan dunia basketnya. Karakter yang menjadi pusat anime ini adalah "kiseki no sedai" (generasi keajaiban), yang memiliki kemampuan basket yang luar biasa dan luar logika. Pokoknya kiseki no sedai isinya orang-orang yang berbakat deh. Nah, Kise Ryota adalah salah satu anggota kiseki no sedai yang kemampuannya unik bagi gue tapi bisa kita pelajari, yaitu MENIRU.
Di dalam anime, Kise bisa meniru gaya permainan basket siapa pun dengan cepat dan bahkan menyempurnakannya menjadi lebih baik. Di balik kemampuan meniru kise, ternyata dia cuma orang (karakter) yang "cepat belajar" sesuatu yang baru. Pertanyaannya adalah apa kerennya dari meniru? Nggak orisinil dong? Terus apa yang bisa kita pelajari dari MENIRU? Banyak, coy #Sotoy
Secara nggak sadar, apa yang kita lakukan semua adalah MENIRU. Dari awal kita belajar berjalan, kita meniru orang tua kita berjalan. Belajar bicara, kita pun juga meniru suara orang tua kita dari mendengar. Inilah kenapa tuna wicara biasanya berawal dari tuna rungu #Sotoy. Bagaimana dengan yang lain? Belajar gambar deh misalnya. Banyak banget temen gue yang jago gambar karena OTODIDAK. Semua orang terkagum-kagum dengan kata sakti yang satu ini, yaitu OTODIDAK, ketimbang dengan kata MENIRU. Tapi siapa yang tahu? Temen-temen gue yang OTODIDAK itu melakukan PENIRUAN pada gambar-gambar yang disukainya. Semakin sering meniru, semakin jago dia. Biar nggak monoton, dia pun meniru gambar yang lainnya. "Semakin banyak yang ditiru, semakin variasi kemampuan gambar yang bisa digambarnya".
Dalam pikiran gue, inilah alasan dimana Fanart (art yang dibuat oleh fans), Fanfiction (fiksi yang dibuat oleh fans), band-band cover bermunculan. Menurut ke-sotoy-an gue, PENIRUAN yang telah dilakukan berawal dari SUKA. Kalo nggak suka karya orang tersebut, mana mungkin ditiru. Lalu apa bedanya PLAGIAT dengan MENIRU? Kalo iseng buka KBBI, Plagiat memiliki arti pengambilan karangan (pendapat dsb) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dsb) sendiri. Jadi, kalo kita melakukan PENIRUAN karya seseorang, kita bisa mengatakan "Ini karyaku, tribute to penciptanya". Nggak ngambil dan ngaku kan? Karena "meniru itu ada sebuah usaha, sementara plagiat hanya mencuri kemudian mengakuinya".
Lalu apa keuntungan dari semua peniruan yang kita lakukan? Apakah tidak bisa kita jadikan jadi keahlian kita? Jawabannya bisa. Ibaratnya, China bisa menjadi maju berkat barang tiruannya kan? Atau mungkin produk handphone Sams*ng yang banyak peminatnya itu? Hehehehe #Sotoy. Berarti harus ada yang harus kita lakukan untuk maju setelah meniru kan? Mari kita belajar dari Kise Ryota, yaitu BERHENTI MENGAGUMI SESEORANG.
Dalam Kuroko no Basket, Kise mulai bermain basket karena terkagum-kagum dengan permainan Aomine (yang pada akhirnya menjadi rekannya dalam kiseki no sedai) yang luar biasa hebat. Dan pada akhirnya di suatu episode, Kise harus berhadapan dengan Aomine dalam pertandingan basket. Tentu sebagai orang yang mengagumi permainan basket Aomine, hal ini menjadi berat. Ibaratnya seorang fans melawan idolanya sendiri. Di kehidupan nyata pasti hal ini terjadi dan sebagai orang yang memiliki idola, gue pun nggak kebayang gimana jadinya. Solusi Kise, "Berhenti mengagumi seseorang" adalah cara yang tepat menurut gue. Saat kita mengidolakan, mengagumi, menghormati seseorang, tanpa sadar kita nggak akan berusaha melampaui mereka dan ini yang membuat kita nggak maju.
Berkat Kise, gue mulai mencoba mengurangi rasa kagum gue pada seseorang (ya bukan orang terkenal sih, tapi gue yang kenal hahaha). Agar gue bisa melampaui dia, yang gue kagumi. Agak menyakitkan sih tapi gue akan coba. Lalu gue juga nyoba ngasah kemampuan gambar gue yang sudah mulai terlupa dengan cara Kise, yaitu MENIRU. Jadi, selamat meniru, teman! Salam sotoy~
*Source photo: Official Web Kuroko No Basket
Dalam pikiran gue, inilah alasan dimana Fanart (art yang dibuat oleh fans), Fanfiction (fiksi yang dibuat oleh fans), band-band cover bermunculan. Menurut ke-sotoy-an gue, PENIRUAN yang telah dilakukan berawal dari SUKA. Kalo nggak suka karya orang tersebut, mana mungkin ditiru. Lalu apa bedanya PLAGIAT dengan MENIRU? Kalo iseng buka KBBI, Plagiat memiliki arti pengambilan karangan (pendapat dsb) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dsb) sendiri. Jadi, kalo kita melakukan PENIRUAN karya seseorang, kita bisa mengatakan "Ini karyaku, tribute to penciptanya". Nggak ngambil dan ngaku kan? Karena "meniru itu ada sebuah usaha, sementara plagiat hanya mencuri kemudian mengakuinya".
Lalu apa keuntungan dari semua peniruan yang kita lakukan? Apakah tidak bisa kita jadikan jadi keahlian kita? Jawabannya bisa. Ibaratnya, China bisa menjadi maju berkat barang tiruannya kan? Atau mungkin produk handphone Sams*ng yang banyak peminatnya itu? Hehehehe #Sotoy. Berarti harus ada yang harus kita lakukan untuk maju setelah meniru kan? Mari kita belajar dari Kise Ryota, yaitu BERHENTI MENGAGUMI SESEORANG.
"Saat kau memandang seseorang, kau tidak bisa mengejar mereka" - Kise Ryota
KISE - AOMINE (SCREENCAPTURE EPISODE 24, SUBBED BY AWSUB) |
Berhenti mengagumi seseorang itu bukan berarti kita meremehkan mereka pada akhirnya, justru kita harus tetap ingat kalo merekalah yang membuat kita maju. Inilah mengapa banyak murid yang lebih pintar dari guru, dan faktor ini membuat beberapa guru nggak mau memberi keseluruhan ilmu yang dia punya. Ngerti sih rasanya, ibaratnya kayak siapa yang belajar eh yang nyontek yang nilai ujiannya bagus. Tapi yaah pelit ilmu nggak bikin maju kan yah? Sama seperti nasihat para guru juga, yaitu "Kalo ada temen yang minta ajarin, ajarin aja. Jangan pelit! Kan ilmunya jadi tambah ngelotok tuh"."Walaupun nantinya, sekuat apapun aku berusaha, mungkin tetap tidak mungkin bisa melampauinya. Tapi itulah yang kumau!" - Kise Ryota
Berkat Kise, gue mulai mencoba mengurangi rasa kagum gue pada seseorang (ya bukan orang terkenal sih, tapi gue yang kenal hahaha). Agar gue bisa melampaui dia, yang gue kagumi. Agak menyakitkan sih tapi gue akan coba. Lalu gue juga nyoba ngasah kemampuan gambar gue yang sudah mulai terlupa dengan cara Kise, yaitu MENIRU. Jadi, selamat meniru, teman! Salam sotoy~
*Source photo: Official Web Kuroko No Basket