Yo, yo, yo, yo~~ baru kemarin akhirnya gue nge-cek statistik blog gue khususnya untuk "kata kunci". Yang menarik perhatian gue adalah tiba-tiba postingan
"wanita dengan beauty is pain" langsung menjadi postingan yang sering dikunjungin. Muncul di otak gue, mungkinkah ada tugas sekolah atau kuliah tentang
beauty is pain dan akhirnya malah mangkir ke postingan gue itu? Dengan pertanyaan itu, gue sebenernya berniat nge-post kelanjutan dari postingan gue itu tapi ternyata postingan kali ini nggak bisa disebut sebagai
wanita dengan beauty is pain part 2 hehehe maka muncullah judul di atas, jadi langsung saja kita bahas~
Gue suka banget acara Let Me In, reality show Korea Selatan yang ngasih kesempatan orang nggak mampu untuk operasi plastik. Tujuannya bagus sih, untuk memberi kesempatan hidup kedua kepada orang-orang yang punya kehidupan yang cukup buruk karena wajah atau tubuh mereka. Kemudian gue iseng bertanya ke teman-teman secara random. Cewek, cowok, tua, dan muda kebagian pertanyaan iseng gue yang gue tanyain disela-sela obrolan jadi mereka nggak sadar lagi gue survey hahaha maaf yah beneran ini iseng.
Jadi, pertanyaannya adalah "Kalau misalnya lo operasi plastik nih, kira-kira bagian wajah atau tubuh mana yang pengen lo perbaiki?"
Jawaban terbanyak dan terfavorit:
1. Hidung
2. Paha
3. Betis (untuk jawaban yang ini didominasi para cowok)
Sayangnya, pertanyaan random gue itu nggak gue sertai alasannya, jadi gue menduga-duga sendiri dengan pertanyaan baru, yaitu kenapa yah orang Indonesia rata-rata pengen punya hidung bagus. Yaa hidung bagus di sini pastilah yang mancung kan? Fyi, hidung gue pesek hahaha.
Gue pun akhirnya mulai menemukan jawaban #Sotoy gue atas pertanyaan kenapa orang Indonesia cinta banget sama hidung? Pertama, jawaban klasiknya adalah definisi cakepnya orang Indonesia adalah orang yang memiliki HIDUNG mancung. Klasik kan? Walau sekarang banyak yang mendapat rejeki karena hidungnya pesek.
Kedua, karena HIDUNG adalah bagian dari kehidupan orang Indonesia sehari-hari, biasanya buat berekspresi. Contoh perkaranya:
1. Mengekspresikan laki-laki mesum, nakal, atau mengarah playboy: "HIDUNG belang!"
2. Mengekspresikan keberadaan seseorang: "Kemana dia? Kok nggak keliatan batang HIDUNGnya?"
3. Mengekspresikan analogi kebohongan: "Kalo bohong, ntar HIDUNGnya panjang loh"
Untuk poin ketiga, ternyata beneran loh hidung itu bisa mendeteksi kebohongan, liat beritanya
di sini. Alasan
ketiga gue sangat #Sotoy sepertinya, yaitu Indonesia adalah negeri yang menyengat, sehingga warganya senang menggunakan HIDUNG. Maksudnya banyak hal yang berbau di negeri ini. Semua makanan Indonesia punya "rasa untuk hidung". Bahkan dengan mencium aromanya saja, orang Indonesa rata-rata uda tau rasa sebuah makanan tanpa mencicipinya dengan lidah. Paling ekstrim adalah obrolan gue sama beberapa teman yang ini,
A: Njir, siape nih yang kentut?!
P(gue): Bau beud! Ngaku! Baooooo!
B: Baunya sepet, njir!
C: Asem gile! Apa banget dah nih!
A: Sepet apaan, pait njir!
Hahaha aneh? Tapi percakapan ini beneran ada. Tanpa disadari, orang Indonesia sering banget berkomentar tentang bau atau aroma walau diekspresikan dengan kata sifat rasa yang digunakan untuk lidah, seperti asem, manis, sepet, pait, asin, gurih, dan lain sebagainya. Jadi pada nggak sadar kalau lebih sering menggunakan hidung #Sotoy. Contoh lainnya saat MELIHAT kamar teman, banyak teman yang berkata: "bau cowok banget yah kamar lo!" atau "bau cewek banget sih kamar lo". Kemudian gue menyimpulkan, karena kita bernafas jadi sebenarnya rasa yang kita dapet pertama itu yaa dari HIDUNG bukan dari bagian yang lain lain hehehe #Sotoy. Contoh lain adalah gue nggak suka buah duren karena baunya bukan karena bentuknya heuheu. Maka gue simpulkan, orang Indonesia itu pemuja hidung! Hahaha salam #Sotoy dan selamat ulang tahun Indonesia ke 69.