Sabtu, 13 Desember 2014

Cara menanggapi "people Come and Go"

Yo! Apa kabar semua? Semoga teman-teman dalam keadaan baik. Belakangan ini pengen nyoba nulis pake bahasa Inggris biar terlatih gitu tapi belum kesampean huweeee karena waktunya agak sempit dan sadar kalau nulis itu butuh mikir yah hahahaha, kebiasaan nulis cepat berasanya kayak nggak mikir. Okeh, kali ini gue akan membahas soal "people come and go" biasa banget kan? Cuma kalo dipikir hal ini cukup penting juga untuk disadari.

People come and go, kalau dibahasa Indonesia-kan artinya "orang datang dan pergi". Kalau dimaknakan bisa jadi seperti "setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan". Gue percaya mengapa dunia ini begitu seimbang, karena semua diciptakan berpasang-pasangan seperti solusi dan masalah pasti diciptakan bersama, begitu juga pertemuan dan perpisahan yang diciptakan bersama. Hanya saja perlu waktu untuk menyatukannya dan bagaimana kita "memainkan" waktu itu. Memangnya kita bisa memainkan waktu? Tentu bisa! Waktu itu relativitas, bisa memanjang dan memendek tetapi tidak bisa mundur, dia hanya bergerak maju (okeh, gue masih terbawa efek Interstellar).

Memainkan waktu yang dimaksud di sini tentunya berbicara mengenai sebuah "kualitas" waktu yang kita gunakan dengan orang yang kita jumpai dan kemungkinan kita tinggalkan. Pernah nggak sih kalian ngerasa teman kalian tiba-tiba menghilang dan nggak ada kabar? Pasti semua orang pernah ngerasain ini, tetapi pertanyaannya adalah pernah nggak sih kalian mencoba menghubungi teman kalian sebelum kalian men-judge mereka nggak ada kabar? Di sinilah makna yang ingin gue bahas soal "people come and go", yang menghilang itu kita atau teman kita? Yang menarik diri dan sok sibuk itu kita atau teman kita yang sudah terlanjur kita judge nggak ada kabar?

Nggak mungkin teman kita harus senantiasa update status untuk memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Dunia nyata saja sudah palsu apalagi dunia internet dengan social medianya? Ini soal inisiatif sih, keburu gengsi yang dipelihara untuk menyapa duluan dan umumnya kita inginnya disapa duluan, ego? Iya ego dan tentunya manusiawi. Inisiatif itu perlu untuk memperdalam sejauh mana kualitas kita dengan teman kita sebelum mereka atau kita sendiri "go". Bersosialisasi itu melelahkan yah? Iya bener banget! Tapi disitulah titik serunya hahaha. Tiba-tiba teringat perkataan seseorang pada gue: "Tenang, put. Biasanya saat kita lagi sibuk-sibuknyalah, teman-teman kita ikutan sibuk ngehubungin kita". Sibuk di sini secara ekstrim bisa diartikan begini: disaat kita lagi dalam puncak karir, nanti juga teman-teman yang uda lama nggak ngehubungin pada sibuk ngehubungin kita dan pengen ketemu. Kurang lebih sih begitu teman-teman hahaha (contoh ekstrim yah).

Belakangan ini beberapa teman gue mengaku kalau gue susah dijangkau. Gue sebagai orang yang seringkali menanyakan kabar pada mereka tentunya ngerasa kesal dong? Hohoho yekali ah mereka aja nggak pernah nanyain kabar gue masa langsung dijudge susah dijangkau? Alat komunikasi semakin canggih tetapi malah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Ternyata seorang teman dari Malaysia, si Bidin mengungkapkan hal yang sama di instagramnya,


Begini tulisan si Bidin (@pangeran_lautan): "sooner or later, our friendships would not be as great as how they used to. That's affirmative. Why I said so? Because right now, we're too naive and young to actually thinking that we're gonna stick together for life. But here's the thing. People move on. You and I will soon get real jobs. Get married an have kids. Next thing you know, it's 10 years later. We're not even close anymore. Nontheless, that doesn't mean our love for each other is diminishing just like that, right? But that's life, isn't it? People really do come and go, but the ones who fits us, who complete us at certain point in our life will stay. And for what we have right now, I thank you guys for staying with me. Thank you so much".

Inti dari perkataan Bidin adalah suatu hari nanti kita yang saat ini akrab nantinya beberapa tahun lagi mungkin saja tidaklah sedekat saat ini atau mungkin bisa jadi orang yang asing. Tetapi orang yang cocok dengan kita akan selalu ada. Nah ini dia poinnya! Selalu ada itu bukan berarti harus selalu bersama, ini seperti keluarga yaitu punya peranan masing-masing. Sekadar basa-basi nanya kabar nggak ada salahnya kan? Masa nanyain kabar pas mau dagang aja kan nggak asik. Kalo uda sering basa-basi kan lancar tuh yang mau dagang atau nawarin asuransi (misalnya yah misalnya).

Tak ada yang abadi di dunia ini, termasuk orang-orang terdekat kita. Sekarang bagaimana caranya meningkatkan kualitas waktu kita dengan orang-orang terdekat kita? Jawabannya sederhana yakni jadilah orang yang bermanfaat bagi mereka hahaha. Sulit sih dan bermanfaat di sini memiliki arti yang luas. Misalnya bisa bantu mereka dari hal yang kecil gitu, yep nggak perlu besar. Sekadar "hai, apa kabar?" bahkan bisa berarti bagi mereka loh dan bisa jadi tiba-tiba kalian menjadi tempat curhat mereka yang sedang muak dengan dunia barunya. Contoh sederhana dari gue adalah ketika gue menanyakan kabar ke orangtua gue. Sumpah mesti nyobain deh! Rasanya adrenalin tuh meningkat gitu. Biasanya mereka yang nanyain, sekarang gue iseng nanyain dan jawabannya mereka kaget luar biasa. "kok tumben nanyain, memangnya kamu lagi kenapa, nak?". Nahloh nahloh cobain deh beneran! Bersosialisasi masih terasa seru bagi gue walau memang beneran melelahkan. Mari saatnya kita duluan yang berinisiatif sebelum benar-benar pergi. Tetaplah menjalin silaturahmi walau itu dianggap basa-basi, itulah mengapa tercipta sebuah kegiatan yang bernama "reuni". Salam #Sotoy!

12 komentar:

  1. people are changing all the time
    semua orang pada masanya pasti akan berubah karena keadaan juga yang memaksa untuk berubah
    duh gw jadi inget doi :((

    nitip blog gw wkwk
    https://www.iqbal.my.id
    https://www.trukmurah.com
    https://www.anakakun.com
    https://www.suppliermerkuri.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lo uda lama nggak cerita tentang doi, bal? Heuheuheu iye titip sini, gue liat ntar sekalian tinggalin jejak juga deh.

      Hapus
  2. Duh puti.. kita harus tetep keep in touch ya. hal yg gue takutin itu kehilangan sahabat lama. Karna nyesuain diri itu hal yg sulit buat gue lakuin :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha tapi suatu hari gue atau lo akan "go", ga :(
      Selagi bisa yah gue selalu berusaha keep in touch kok :)

      Hapus
    2. Sampai suatu hari itu tiba. Jangan sampe lost contact yaa..

      Hapus
    3. Bahkan sebenernya uda tiba, ga -__-" yaudalahyah semua kembali ke kita :)

      Hapus
    4. HAHAHAH iy jangan sampai deh,kalo pun sahabat baru ga papa emang orangnya ga bisa ngerti in asal bilang "w dh tau sifat elo" nyesek sih tpi gpp

      Hapus
  3. Everything has changed. Gitudeh pokoknya yakan.
    Sedih mah kalau dipikirin.

    BalasHapus
  4. Sahabat rumah kedua setelah keluarga jadi tetap dibina dan dirawat hub jgn sampai ada kata menyesal ketika sahat itu pergi tepat nya hilang ....tinggal mewek nya doang nyesek

    BalasHapus
  5. Bye, kamu toxoc ya ��

    BalasHapus
  6. hi yg dri 2014.. 2023 juga masi bisa ngerasain galau kok. semangat!!!

    BalasHapus